Selasa, 23 Desember 2008

Kelimpahan Air

TANJUNGBALAI, KOLAM RENANG YANG LUAS


Beberapa minggu yang lalu dan sampai saat sekarang ini banjir menggenangi Kota Tanjungbalai (Wilayah kerja Koorkot 3 KMW 5 Sumatera Utara) khususnya di Kelurahan Sijambi, Pahang, Gading, Bunga Tanjung hingga Selat Tanjung Medan. Untuk kedua kalinya, Kota Tanjungbalai dalam kurun waktu bulan Nopember-Desember 2008 diserang banjir. Banjir kali ini cukup parah dari bulan sebelumnya (pertengahan bulan Nopember 2008), karena ketinggian air mencapai antara 1 – 1,5 meter dan sudah berlangsung dua minggu. Sangat ironis memang, bahwa Kota Tanjungbalai tingkat curah hujan di bulan Desember masih tergolong rendah, akan tetapi mengapa terjadi banjir...??, suatu pertanyaan yang hingga saat ini menghasilkan dua versi jawaban yang berbeda-beda. Sebahagian masyarakat mengatakan bahwa banjir ini diakibatkan karena air kiriman dari Bendungan Sigura-gura (bendungan yang sumber airnya dari Danau Toba), akibat volume air yang sudah melebihi kapasitas daya tahan bendungan, maka diambil keputusan untuk membuka pintu air di bendungan tersebut. Versi kedua mengatakan bahwa ini sudah merupakan tradisi tahunan di Kota Tanjungbalai, dimana hal tersebut dikarenakan luapan air Sungai Asahan. Terlepas dari pendapat itu semua, realita yang ada saat ini bahwa banjir telah membuat aktivitas masyarakat terganggu dan hal ini akan memperparah keadaan masyarakat khususnya masyarakat miskin.

Akibat dari banjir tersebut, yang sangat merasakan dampaknya adalah perempuan dan anak-anak, mereka rentan terhadap serangan penyakit. Selain warga masyarakat yang berada di area banjir, ternyata dampak banjir juga dirasakan oleh kawan-kawan Faskel di Kota Tanjungbalai, yang tempat tinggalnya berada di lokasi banjir, diantaranya Palti Raja Siregar (FT Tim 12), Nazli Mutia (SF Tim 12) dan Julfarahma (FMK Tim 4).

Dengan kondisi rumah masyarakat yang tidak layak huni, tingkat ekonomi yang rendah diperparah oleh infrastruktur yang digenangi air sehingga saat ini masyarakat hanya memikirkan untuk menyelamatkan harta, barang-barang rumah tangga dan tempat untuk tidur malam harinya.

SF Tim 12 Nazli Mutia dan F-MF Julfarahma.....lagi berpose di Jalan Raya (jalur

yang menghubungkan wilayah-wilayah di Kota Tanjungbalai yang tergenang air


Pekerjaan terganggu bagi masyarakat petani, berkebun dan bertambak udang/ikan. Selain itu juga pekerjaan-pekerjaan pembangunan jalan atau parit batu yang sedang berjalan saat ini terhambat dan bahkan mengalami kerugian akibat banjir, termasuk kegiatan infrastruktur Kelurahan PNPM 2007 yang menggunakan dana BLM Tahap II.

Keadaan tersebut perlu mendapat perhatian kita semua termasuk menarik perhatian seluruh masyarakat di kota “kerang” itu. Hampir setiap sore masyarakat dari kelurahan lain beramai-ramai ke lokasi banjir, dengan menggunakan sepeda, sepeda motor bahkan betor alias becak bermotor. Bermacam-macam tujuan mereka, ada yang hanya sekedar melontarkan kalimat “perihatin” tanpa membawa bantu

an apapun, ada juga yang perihatin sambil membawa sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh korban banjir, dan bahkan ada juga yang bergembira-ria dengan keadaan ini, mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap elektrik, ada yang menjadikan genangan air tersebut sebagai “Kolam Renang” yang sangat luas.

Posko banjir banyak berdiri baik dari organisasi kemasyarakatan maupun organisasi politik (partai politik) namun tak satupun kelihatan bahan bantuan diatas meja, apakah sudah habis dibagi-bagikan atau memang bantuannya yang belum datang/diterima organisasi tersebut.

SF Tim 5 Bang Deni dan F Infra Rahmad.....ga mau kalah berpose di Jalan Raya

yang tergenang air..........................


Melihat kondisi yang demikian, saya bersama kawan-kawan yang lain (Deni SF Tim 5, Mutia SF Tim 12, Julfa FMK Tim 4, Andre FSos Tim 4, Rahmat FT Tim 5) bersama dengan korkotnya Kakanda Irawan Hasan sore itu, selasa tanggal 2 Desember 2008 di Kantor Korkot 3 Tanjungbalai tercetuslah ide untuk memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan berupa pakaian yang sudah jarang dipakai namun masih sangat layak dan bahkan masih bagus-bagus terutama pakaiannya Koorkot…….ma kasih ya Bang!!!!!!!!!!, kemudian disusul oleh kawan-kawan yang lain, dan akhirnya dibungkuslah dalam kotak untuk dibawa ke lokasi banjir.

Selain bertujuan untuk memberikan bantuan tersebut, kami juga sebenarnya ingin melihat-lihat keadaan masyarakat sambil mencelupkan kaki di genangan air yang tingginya sudah bisa menenggelamkan anak-anak kecil. Dengan mengendarai 3 unit sepeda motor kami bergerak dari kantor korkot menuju lokasi pukul 17.00 wib. Ternyata ditengah genangan air sepeda motor yang saya gunakan dengan Andre mengalami kerusakan, akhirnya kami berjalan kaki menyusuri luasnya air. Tak hanya itu, sungguh diluar dugaan dan tak terlupakan, ketika akan melakukan niat baik ternyata diguyur hujan yang sangat deras sehingga membuat kami harus berteduh di atap yang ternyata bocor, akhirnya basahlah seluruh badan dan pada saat itu juga kotak bantuan tersebut diserahkan kepada seorang relawan yang melintas ketika itu.

Langit sudah mulai gelap, hujan tak juga reda, sambil melipat tangan didada terpaksa dengan tubuh yang menggigil kembali pulang ke Basecamp…..!

Semoga fakta lapangan tersebut menggugah hati kawan-kawan “Pejoeang Rakyat” untuk mengulurkan bantuan kepada saudara-saudara kita di Kota Tanjungbalai “Kota Kerang” yang saat ini kebanjiran.

(Faisal Riza, SF Tim 04 Korkot 3 Tanjungbalai KMW 5 Sumut)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Site Info


Text

" Jadi orang penting, memang menyenangkan, tapi yang terpenting.....jadilah orang yang menyenangkan "

Oversight Consultant - 8 Sulawesi Barat Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template